ARTICLE AD BOX
Acara ini diresmikan oleh Asisten III Setda Kota Denpasar, mewakili Wali Kota Denpasar, dan dihadiri oleh Camat Denpasar Timur, perbekel/lurah se-Denpasar Timur, dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Bali dan Kota Denpasar yang merupakan tokoh masyarakat setempat.
Camat Denpasar Timur Ketut Sri Karyawati mengapresiasi kolaborasi antara DPC LPM Kecamatan Denpasar Timur dan Komunitas Peduli Sungai (KPS) Magendra. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya wujud kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat.

“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Sinergi antara desa adat, desa dinas, hingga banjar menjadi kunci. Kegiatan bersih-bersih ini merupakan refleksi dari semangat Jagat Kerthi dan implementasi Tri Hita Karana,” ujar Sri Karyawati.
Camat yang memiliki gelar Magister Kesehatan ini juga menyebutkan, sejak dilaksanakan kegiatan Bulan Bakti LPM, tampak perubahan positif di sejumlah wilayah. Sejumlah desa dan kelurahan bahkan kini rutin mengerahkan warga untuk bergotong royong membersihkan sungai setiap minggu.
Koordinator KPS Taman Magendra, I Made Larayasa, mengatakan momentum ini menjadi sarana memperkenalkan sungai sebagai bagian penting dari lingkungan hidup masyarakat Penatih. Alumni Stipol Wira Bhakti Denpasar ini menegaskan bahwa sungai seharusnya diperlakukan seperti halaman depan rumah—bersih, indah, dan lestari.
“Visi kami adalah menjadikan sungai sebagai cermin budaya dan peradaban. Kami ingin membangun kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan menjadikan sungai sebagai tempat belajar dan bermain yang sehat,” terang Larayasa.
Ia menambahkan, KPS juga mendorong pembentukan komunitas serupa di wilayah lain dengan mengedepankan karakter lokal dan pendekatan kreatif dalam pengolahan sampah.
Sementara itu, Ketua DPC LPM Denpasar Timur, I Putu Yogi Pramana alias Jro Yogi, menjelaskan pemilihan Tukad Magendra sebagai lokasi kegiatan lantaran kelurahan Penatih menjadi tuan rumah tahun ini.
“Kami melihat potensi alam yang besar di Tukad Magendra. Sungai ini masih asri, bebatuannya masih alami, dan pemandangannya memberi nuansa masa lalu. Ini jadi kekayaan yang patut dijaga,” ungkapnya.
Ia berharap Bulan Bakti LPM dapat menumbuhkan kesadaran kolektif warga Denpasar Timur untuk menjaga sungai sebagai sumber kehidupan. Menurutnya, perubahan signifikan mulai tampak seiring meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemimpin wilayah dalam kegiatan lingkungan.
Selain bersih-bersih dan penanaman pohon seperti kelapa, jempiring, dan tanaman langka lainnya, kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba-lomba yang menampilkan potensi sumber daya alam dan manusia dari masing-masing desa dan kelurahan. *m03