6 hours ago
2
ARTICLE AD BOX
Tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, SAR Polda Bali, BPBD Badung, Damkar Badung, PMI Badung, dan Diskominfo Badung berhasil menemukan jenazah korban, Jumat siang. Kamis kemarin, pencarian sempat dihentikan karena kondisi medan, cuaca, dan hari mulai gelap.
“Sekitar pukul 13.46 WITA, proses evakuasi berhasil dilakukan. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSD Mangusada menggunakan ambulans PMI Badung,” ujar Korlap Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Made Widya Antara usai operasi di air terjun Banjar Nungnung, Desa Pelaga, Petang, Badung tersebut.
Korban berhasil ditemukan ketika Tim SAR gabungan membagi dua fokus pencarian yakni memeriksa sela bebatuan. Kemudian, dilakukan pula penyisiran di sepanjang aliran sungai. Akhirnya, jenazah korban ditemukan terjebak pada lubang jeram di antara bebatuan sungai.
Kata Antara, proses evakuasi terkendala arus sungai yang masih deras dari hulu. Sedangkan, posisi korban berada di sebuah lubang jeram yang dikelilingi bebatuan yang menyebabkan arus air di sekitarnya sangat kuat. Sampah kayu juga ditemukan di lokasi sehingga menghalangi Tim SAR menjangkau korban.
Untuk mengendalikan arus air yang melewati jeram, Tim SAR gabungan menggunakan terpal untuk mengalihkan arus air dari jeram tersebut. Akhirnya, dengan menggunakan tongkat pengait (gancu), jenazah korban berhasil dijangkau dan dievakuasi dari lubang jeram tersebut.
“Tadi terkendala derasnya air yang turun dari hulu menyebabkan korban susah dikeluarkan dari lubang yang ada, sehingga kami pakai gancu,” ungkap Widya. *rat
“Sekitar pukul 13.46 WITA, proses evakuasi berhasil dilakukan. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSD Mangusada menggunakan ambulans PMI Badung,” ujar Korlap Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Made Widya Antara usai operasi di air terjun Banjar Nungnung, Desa Pelaga, Petang, Badung tersebut.
Korban berhasil ditemukan ketika Tim SAR gabungan membagi dua fokus pencarian yakni memeriksa sela bebatuan. Kemudian, dilakukan pula penyisiran di sepanjang aliran sungai. Akhirnya, jenazah korban ditemukan terjebak pada lubang jeram di antara bebatuan sungai.
Kata Antara, proses evakuasi terkendala arus sungai yang masih deras dari hulu. Sedangkan, posisi korban berada di sebuah lubang jeram yang dikelilingi bebatuan yang menyebabkan arus air di sekitarnya sangat kuat. Sampah kayu juga ditemukan di lokasi sehingga menghalangi Tim SAR menjangkau korban.
Untuk mengendalikan arus air yang melewati jeram, Tim SAR gabungan menggunakan terpal untuk mengalihkan arus air dari jeram tersebut. Akhirnya, dengan menggunakan tongkat pengait (gancu), jenazah korban berhasil dijangkau dan dievakuasi dari lubang jeram tersebut.
“Tadi terkendala derasnya air yang turun dari hulu menyebabkan korban susah dikeluarkan dari lubang yang ada, sehingga kami pakai gancu,” ungkap Widya. *rat
English (US) 