ARTICLE AD BOX
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Rendang. Desa Adat Besakih dipimpin Bendesa Jro Mangku Widiartha langsung menggelar paruman terkait kasus ini di Bale Pesandekan Pura Penataran Agung Besakih. Hasil paruman memutuskan akan menggelar upacara pacaruan di Bencingah Agung, Anggara Paing Sungsang, Selasa (15/4) hari ini.
Pecaruan digelar karena di lokasi kejadian persis di depan pos pecalang ada ceceran darah akibat luka yang dialami pecalang setelah dipukul oknum pamedek. Guna membersihkan lokasi secara niskala, sehingga perlu ada pacaruan. Diketahui akibat dipukul, di bagian pelipis kiri pecalang Nengah Wartawan mengalami robek, hingga mengeluarkan darah. Kasus ini pun secara resmi telah dilaporkan ke Polsek Rendang.
Ketua III Panitia Bidang Keamanan Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Besakih, Jro Mangku Artana mengatakan pecalang yang bertugas di Bencingah Agung atau di jaba Pura Basukihan saat kejadian mengarahkan pamedek yang telah selesai melakukan persembahyangan agar melintasi jalur ke arah barat. Selanjutnya memasuki jalur di antara kios-kios ke arah selatan hingga menuju Gedung Parkir Pura Manis Mas.
Petugas juga telah memasang tanda panah yang berfungsi sebagai penunjuk jalan. Tujuannya agar pamedek yang baru datang dengan yang meninggalkan Pura Besakih tidak bertemu di satu jalur, karena ramainya pamedek.

Paruman digelar menyikapi kasus pemukulan pecalang. –IST
Hanya saja saat pecalang I Nengah Wartawan mengarahkan pamedek, salah satu pamedek tidak terima dan tanpa basa-basi langsung memukul mengenai bagian pelipis kiri korban. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Rendang. Hanya saja, pihak pamedek yang dilaporkan belum jelas, karena pelakunya tidak dikenal. "Benar ada kasus pemukulan, korbannya salah satu anggota pecalang Desa Adat Besakih," ujar Jro Mangku Artana. Kanit Reskrim Polsek Rendang Iptu I Nyoman Suartha Adhi Putra.
juga membenarkan kejadian ini. Hanya saja, dia meminta menanyakan ke Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana. Hanya saja Iptu Sukadana mengaku belum dapat laporan secara detail. "Benar ada kejadian korbannya anggota pecalang, hanya saja saya belum dapat laporan lengkap," jelas Iptu Sukadana.
Iptu Sukadana menambahkan, pihak mana yang dilaporkan belum terungkap. "Makanya ini masih dalam penyelidikan, nanti sedapat mungkin agar rekaman CCTV dibuka," tambah Iptu Sukadana. "Tunggu saja hasil penyelidikannya," tambahnya lagi. Untuk diketahui di Desa Adat Besakih, terdapat 40 personel pecalang yang berasal dari 8 banjar adat, yakni Penataran Kanginan, Penataran Kawan, Banua Kanginan, Banua Kawan, Batumadeg, Kiduling Kreteg, Basukihan dan Ulun Kulkul. Mereka bertugas dibagi empat shift. Pecalang itu dipimpin Jro Mangku Wira. Ketua I Panitia Bidang Upakara, Upacara dan Sulinggih I Gusti Mangku Jana, dan Penasihat Panitia Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh Jro Gede Artayasa juga membenarkan terjadinya pemukulan yang korbannya anggota pecalang.
"Lebih lanjut tanyakan kepada Ketua III Bidang Keamanan," pinta I Gusti Mangku Jana. 7 k16