BI Bali Mitigasi Risiko Inflasi Jelang Galungan

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
“Kami terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, seperti dilansir Antara, Rabu.

Menurut dia, secara umum sinergi pengendalian inflasi itu yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi kepada publik.

Dalam jangka menengah-panjang, perwakilan bank sentral itu mengajak seluruh tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian.

Produktivitas, kata dia, dapat ditingkatkan melalui mitigasi alih fungsi lahan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, serta perluasan hilirisasi.

Selanjutnya, produktivitas pertanian juga perlu didorong melalui peningkatan efisiensi rantai pasok yakni melalui badan usaha milik desa, perumda pangan, dan koperasi, serta kerja sama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan hotel, restoran, dan kafe.

Ia menjelaskan beberapa komoditas yang berpotensi mengalami inflasi yakni canang sari atau rangkaian janur dan bunga sebagai salah satu kebutuhan penting saat Galungan.

Kemudian kenaikan harga daging dan telur ayam ras di tengah peningkatan harga jagung di tingkat global, sebagai bahan baku pakan ternak.

Selain itu, normalisasi tarif listrik untuk pelanggan pasca-bayar pemakaian Maret dan normalisasi harga angkutan udara juga menjadi potensi risiko inflasi yang perlu diwaspadai.

Sebelumnya, Ketua Tim Pengendalian Inflasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Sri Udayani menjelaskan secara lebih konkrit salah satu upaya pengendalian inflasi yakni mengadakan pasar murah di sejumlah titik jelang Galungan.

Pasar murah itu melanjutkan agenda serupa saat menjelang Idul Fitri 2025. 7 ant
Read Entire Article