ARTICLE AD BOX
"Secara teknis, program ini tidak ada kendala. Fasilitas telah mendukung, tinggal menunggu peresmian saja," jelas Kepala Diskes Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama di Amlapura, Rabu (9/4). Ambulance Masuk Desa, katanya, mirip dengan AJP (antar jemput pasien) di masa pemerintahan Bupati I Gede Dana sehingga pelayanannya dibagi beberapa rayon di delapan kecamatan.
Tahun 2025, telah dianggarkan Rp 6 miliar untuk menambah 20 kendaraa, sehingga ada 26 unit kendaraan tersebar di 10 rayon. Rayon dimaksud, Karangasem, Bebandem, Selat, Sidemen, Rendang, Manggis, Abang 1, Abang 2, Kubu 1 dan Kubu 2, serta 7 kendaraan antar jemput jenazah. Program ini melibatkan 40 sopir, 40 tenaga pendamping, dan 20 tenaga kesehatan.
Di wilayah kerja Puskesmas Selat ada 3 unit kendaraan, bertugas 24 jam, terbagi 4 shift, dengan 6 sopir. Khusus di Puskesmas Selat mewilayahi 8 desa, masih memerlukan tambahan armada untuk mendekatkan pelayanan buat masyarakat.
Masyarakat yang memerlukan layanan gratis tahun 2021, sebanyak 4. 722 pasien, tahun 2022 sebanyak 18.266 pasien, tahun 2023 sebanyak 21.098 pasien dan tahun 2024 sebanyak 17.401 pasien, total 61.487 pasien. "Kalau di zaman Bupati I Gede Dana namanya AJP, sebelumnya di zaman Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri namanya PSC (publik service center)," tambahnya.
Kendaraan ini seperti ambulance, dilengkapi tempat tidur, dilengkapi tabung udara. Sebelumnya, tidak ada tabung udara, hanya kendaraan biasa yang tanpa modifikasi. "Kali ini masyarakat gampang membedakan, antara angkutan biasa dengan ambulance," ujar Kepala Diskes Karangasem sejak Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, ini.7k16