Penduduk Tak Lapor Dicatat, Razia Humanis Digelar di Banjar Sungiang Sari

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Warga yang terjaring dalam kegiatan tersebut langsung diarahkan ke Balai Banjar Sungiang Sari untuk dilakukan pendataan administrasi.

Perbekel Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana, mengatakan bahwa razia ini merupakan bagian dari upaya menertibkan administrasi kependudukan dengan pendekatan humanis.

“Kami ingin masyarakat, terutama pendatang, lebih peduli untuk melapor diri. Jika tinggal di suatu banjar, minimal lapor bahwa dia ada di sana. Ini untuk membangun komunikasi, keamanan, dan membantu saat ada kebutuhan mendesak,” ujarnya di sela razia.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan untuk mempersulit, tetapi justru untuk mempermudah proses layanan dan respons jika terjadi situasi darurat seperti kebakaran atau gangguan ketertiban. Dengan data yang lengkap, desa dapat bergerak cepat dan efektif.

“Kami ajak warga baru agar tidak merasa diawasi, tetapi justru dilibatkan. Harapan kami, mereka ikut menjaga keamanan lingkungan tempat tinggalnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Banjar Sungiang Sari, I Made Arya, menjelaskan bahwa titik razia kali ini difokuskan pada rumah kos dan hunian padat penduduk di wilayah Jalan Drupadi X, XI, XIII, dan XIVA yang memiliki potensi kerawanan.

“Ini adalah kegiatan rutin yang sudah terjadwal. Malam ini saja, dalam waktu setengah jam, sudah ada sekitar 70 orang yang kami data,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa pendataan belum bisa menjangkau seluruh warga pendatang secara menyeluruh dalam satu malam karena keterbatasan waktu dan personel. Namun pihaknya berkomitmen melanjutkan razia serupa secara berkala.

“Harapan kami, warga pendatang dari luar Bali yang tinggal di Banjar Sungiang Sari dapat proaktif. Cukup lapor diri ke banjar, agar mereka tercatat dan bisa dilibatkan dalam kegiatan lingkungan,” jelasnya.

Desa Sumerta Kelod diketahui memiliki wilayah yang luas dengan banyak jalan tembus dan kos-kosan, yang membuat arus keluar masuk penduduk cukup tinggi. Melalui kegiatan ini, aparat desa berharap tercipta lingkungan yang aman, tertib, dan guyub di tengah dinamika urbanisasi yang terus berkembang di Kota Denpasar.

Read Entire Article